Saya mendapatkan pengumuman ini dari line official Gramedia, mengenai buku Harry Potter and The Cursed Child I & 2. Sesungguhnya saya malas baca buku tebal apalagi temanya fantasy yang masih pakai bahasa Inggris. Penginnya yang sudah tarjemahan saja. Tapi entah kapan terbitnya fuhh...
Thursday, June 30, 2016
Thursday, June 16, 2016
( MINI REVIEW BUKU ) SUNSET BERSAMA ROSIE - TERE LIYE
Sinopsis:
Sebuah bom meledak di Bali. Keluarga Rosie semula adalah keluarga bahagia dengan jumlah anak-anak yang banyak, semuanya perempuan. Bom itu meruntuhkan semuanya, suami Rosie meninggal dalam peristiwa itu. Rosie terpukul dan tidak bisa menerima kenyataan. Anak-anaknya seperti kehilangan kedua orang tua. Namun seorang teman dari keluarga mereka yang sangat dekat bernama Tegar yang merupakan sahabat dari Rosie dan suaminya serta dikenal baik oleh para anak-anak mereka membantu sepenuh hati dalam kondisi mereka yang terpuruk. Mendukung anak-anak dengan sabar dan mengasuh mereka, serta membantu memulihkan kondisi Rosie.
Namun siapa sangka, dibalik itu ada tragedi patah hati jauh sebelum semuanya bermula.
Kata Ninda:
Lagi-lagi ingin mengulas buku ini namun belum menemukan waktu untuk menulis ulasan. Akhirnya yah saya berhasil menulisnya disini hehe.
Buku ini mirip dengan semua buku-buku Tere Liye yang lain, penuh kata-kata indah dan cerita yang memotivasi.
Ceritanya mengenai tragedi yang membangun dan tentang bagaimana motivasi terbaik untuk bangkit setelah cobaan. Saya menikmati membacanya sampai usai, namun benar bahwa untuk novel ini dalam soal cerita... hmm... saya tidak begitu terkesan dan menyukai ceritanya. Meskipun saya suka kalimat-kalimat indah yang tersebar sepanjang alur. Ada plot yang saya suka dan menjawab semua kepenasaran saya.
Namun bahkan ending dari novel ini juga saya kurang cucok, sekalipun dibiarkan menggantung.
Dalam hati saya berekspektasi agar Tegar tetap dengan jalan yang dia pilih. Tapi entah, sepertinya sekalipun bagian ending menggantung tapi seolah novel ini sudah memiliki akhirnya sendiri yang sepertinya beda dengan yang saya inginkan.
Meskipun begitu, saya nggak kapok beli dan baca novelnya Oom Tere. Review lain menyusul ya.
Labels:
book,
family,
novel,
review buku,
romance
Wednesday, June 15, 2016
ABOUT THE CONJURING 1
Suami adalah penggemar horror movie, karena saya malas banget nonton film horor di bioskop karena pusing dan nggak kuat deg-degannya sementara dia pengin nonton The Conjuring 2... jadi malahan dia nyuruh saya nonton versi The Conjuring 1 yang menurut dia bagus.
Filmnya sudah ditonton. Iya sih memang bagus. Terornya, ya suasananya.
Tapi sayang ada beberapa adegan yang merusak kesan saya tentang film ini.
Adegan penyihir nongkrong di lemari dengan bentuk yang mirip bener dengan Nyi Pelet di sinetron laga jadul Dendam Nyi Pelet. Terus adegan si 'Nyi Pelet' ini gumohin mulut si ibu pake darah biar bikin kerasukan gitu. EW! GROSS!
Joroks.
Film ini semestinya sudah bagus tanpa harus adanya sosok si Nyi Pelet ini. Saking epicnya sampek-sampek saya jadi mikir jangan-jangan di endingnya film ini hasil kerjasama dengan Gent*bu*na P*t*loka.
Jadi feel yang terbangun dari awal film jadi rusak karena sosok itu. Tanpa adanya sosok itu, sebenernya sudah cukup serem. Entah mungkin wujud tidak tampak justru lebih menakutkan dibanding wujud nyata serem macam gitu.
Ada beberapa adegan lain sih yang kurang oke. Hmm mungkin yang bikin film kudu kerjasama dengan orang-orang pembuat film horror asia.
Filmnya sudah ditonton. Iya sih memang bagus. Terornya, ya suasananya.
Tapi sayang ada beberapa adegan yang merusak kesan saya tentang film ini.
Adegan penyihir nongkrong di lemari dengan bentuk yang mirip bener dengan Nyi Pelet di sinetron laga jadul Dendam Nyi Pelet. Terus adegan si 'Nyi Pelet' ini gumohin mulut si ibu pake darah biar bikin kerasukan gitu. EW! GROSS!
Joroks.
Film ini semestinya sudah bagus tanpa harus adanya sosok si Nyi Pelet ini. Saking epicnya sampek-sampek saya jadi mikir jangan-jangan di endingnya film ini hasil kerjasama dengan Gent*bu*na P*t*loka.
Jadi feel yang terbangun dari awal film jadi rusak karena sosok itu. Tanpa adanya sosok itu, sebenernya sudah cukup serem. Entah mungkin wujud tidak tampak justru lebih menakutkan dibanding wujud nyata serem macam gitu.
Ada beberapa adegan lain sih yang kurang oke. Hmm mungkin yang bikin film kudu kerjasama dengan orang-orang pembuat film horror asia.
Subscribe to:
Posts (Atom)