Judul Buku: Passport to Happiness: 11 Kota 11 Cerita Mencari Cinta
Genre: Catatan Pribadi
Sinopsis:
Ollie atau Aulia Halimatussadiah adalah seorang penulis, pekerja kreatif dan seorang entrepreneur. Pada suatu babak dalam hidupnya, ketika sebelum masa perceraian untuk mencari ketenangan Ollie berkunjung ke Ubud Bali. Landasan keputusannya untuk berkunjung ke Ubud sederhana saja, dia terinspirasi dari Elizabeth Gilbert yang patah hati dan merasa bahwa perjalanan akan menyembuhkan patah hatinya dengan memberi inspirasi untuk sesuatu yang baru.
Di Ubud, tidak seperti orang lain yang traveling untuk menikmati keindahan, ketenangan dan nuansa spiritual Ubud, Ollie lebih memilih berada di dalam kamarnya di sebuah penginapan dan menghabiskan waktunya untuk banyak berpikir dan merasa.
Ollie juga bertemu dengan Ketut Liyer untuk berbincang. Ketut Liyer menyarankannya untuk tersenyum dan memakai makeup selain perbincangan mereka, tidak paham saat nasehat itu diberikan Ollie menemukan jawabannya kemudian.
Perjalanan ternyata menyembuhkan, dan perjalanannya ke Ubud adalah cerita pertama yang mengantarkan kita pada cerita-cerita perjalanan sesudahnya. It's only the beginning.
Di Dubai Ollie menemukan kejatuhcintaannya pada puisi. Puisi indah yang digubah oleh para seniman dalam bahasa inggris saat masuk ke toko buku Book Upstairs dan mendapat rekomendasi buku puisi sastra irlandia yang ditulis dalam bahasa inggris. Membaca beberapa puisi diantaranya dia bahkan siap untuk membuat puisinya sendiri, Ollie mengapresiasi puisi yang ternyata memiliki makna dalam yang bisa membuat penulisnya bercerita tentang perasaan.
Di Moscow, Ollie memahami bahwa orang Rusia tidaklah sama seperti yang banyak dipublikasikan memiliki film atau yang lain. Moscow penuh dengan lelaki yang ekspresif menyampaikan rasa cintanya. Moscow penuh dengan laki-laki yang membawa bunga dan mau melakukan banyak hal demi membahagiakan orang yang dicintainya. Jika belum menikah, komitmen mereka juga sangat tinggi hingga mereka tidak memiliki padanan kata pacar, tetapi di Rusia mereka hanya memiliki padanan kata pengantin dan istri. Pria Rusia memperlakukan kekasihnya seistimewa mereka menganggapnya sebagai calon istri karena mereka tidak mengenal istilah HTS dan TTM.
Menginjak London, berkeliling London bersama seorang pria bernama Nathan yang pernah menjadi kekasihnya Ollie di masa lalu namun putus karena suatu hal yang tidak dijelaskan disini. Mereka pergi ke taman, kanal, restoran dan menghabiskan waktu dengan banyak berbincang. Sama seperti kebiasaannya saat travelling, Ollie juga mengunjungi toko-toko buku dan membeli beberapa buku dari kunjungannya.
Di Paris, penasaran dengan seromantis apa pria Paris maka Ollie mencoba makan malam double date dengan sepasang suami istri sahabatnya dan seorang lelaki bernama Yousef. Meskipun pertemuan itu tidak membawa Ollie pada perasaan yang tepat.
Di Turki dan Mesir, Ollie menimbang hubungannya dengan seorang pria yang menurut siapapun sempurna diatas kertas tapi baginya seperti ada sesuatu yang kurang: chemistry. Dan New York City menjadi penutup dari semua kisah perjalanan di buku ini, kota dimana untuk pertama kali dia menggerakkan kaki dan tangan untuk berdansa setelah sekian lama tidak bersahabat dengan tarian.
Semua tempat, ada 11 berikut dengan ceritanya yang saya khawatir jika menceritakannya dengan lengkap maka teman-teman akan kehilangan keseruan dalam membaca kisahnya.
Kata Ninda:
Buku ini sebenarnya dibanding buku traveling bagi saya lebih seperti buku yang sangat pribadi dan penuh catatan perasaan. Seperti mini biografi atau tulisan di blog yang ditulis dengan begitu personal oleh yang bersangkutan, tetapi dalam bentuk buku.
Dalam 'film' di kepala saya, saya membayangkan tiap potongan adegan yang diceritakan saat berada dinegara-negara subtropis adalah dengan wanita yang berjalan-jalan dengan memakai coat kece dari toko baju online wanita MatahariMall ini. Cute yet bold, lucu ya!
Pertama kali membaca buku Ollie adalah saat sekitar 7 tahun lalu, novel mengenai hubungan mertua-menantu dan Alpha Wife tentang seorang wanita sukses dengan suami yang penghasilannya jauh dibawah dia. Alpha Wife membuat saya menangis dan tertawa, it so touched dan menyentuh banyak lapisan masyarakat yang kondisinya mungkin seperti itu. Sejak itu saya menyukai tulisan Ollie, mbaknya juga produktif banget kalau nggak salah ingat dalam menulis, saat itu.
Dan dalam buku ini harus saya akui banyak catatan perjalanan yang informatif bagi saya seperti karakter asli penduduk sekitar, kebiasaan dan budaya yang diamati dan dituliskan di dalam buku.
Buku ini bagi saya terlalu pribadi, seperti buku diary yang terbuka karena disini penulis cukup jujur dengan perasaan yang berlalu-lalang dan pikiran yang hinggap di kepalanya. Saya masih penasaran mengenai penyebab perpisahannya dengan seorang lelaki bernama Nathan, bagi saya penyebabnya menggantung. Saya hanya bisa menebak-nebak, mungkinkah perselingkuhan atau apa? Tapi dari buku ini kita bisa tahu bahwa Ollie pernah dekat dengan lelaki-lelaki WNA meskipun hubungan mereka kemudian gagal.
Saya juga sering mencacat cerita perjalanan dalam ponsel, juga perasaan yang ada pada setiap kejadian yang saya temui. Tapi membaca buku ini saya menyadari bahwa catatan seperti itu bisa saya tuliskan setiap saat dalam midori travelers notebook yang saya punya, dalam bentuk yang lebih kaya tanpa khawatir berhenti menulis karena kehabisan batere.
Meskipun saya menikmati pengalaman yang diceritakan dalam buku ini, tapi ternyata saya nggak terlalu suka oleh banyak deskripsi yang menurut saya ehmm entahlah mayan sulit ternyata dijelaskan ya. Suka sih, tapi nggak segitu sukanya. Entah mungkin itu alasan saya memberikan bintang 2 sebagai penilaian saya di Goodreads.
Ngomong-ngomong setelah mencari gambar coat yang sesuai dengan bayangan cerita di buku ini kok saya jadi malah browsing model coat yang lain ya (?). Duh antara wanita, hobi belanja dan lapar matanya itu lho!
I love coat very much meskipun jarang dipakai kecuali saya beneran kedinginan atau malas pakai gamis berlengan panjang. Coat mocca aksen sekuin ini juga gemes banget ih. Teman-teman suka juga model coat ini? Ada lho di toko baju online wanita MatahariMall di kategori coat, cocok untuk bepergian ke tempat sejuk bikin hangat sekaligus stylish. E-commerce ini selalu banyak diskon dan free ongkir seluruh Indonesia, jadi kalau dapat email promoan mending langsung intip-intip dulu deh daripada nyesel kalau produk yang gemes-gemes di ambil orang.
Di Moscow, Ollie memahami bahwa orang Rusia tidaklah sama seperti yang banyak dipublikasikan memiliki film atau yang lain. Moscow penuh dengan lelaki yang ekspresif menyampaikan rasa cintanya. Moscow penuh dengan laki-laki yang membawa bunga dan mau melakukan banyak hal demi membahagiakan orang yang dicintainya. Jika belum menikah, komitmen mereka juga sangat tinggi hingga mereka tidak memiliki padanan kata pacar, tetapi di Rusia mereka hanya memiliki padanan kata pengantin dan istri. Pria Rusia memperlakukan kekasihnya seistimewa mereka menganggapnya sebagai calon istri karena mereka tidak mengenal istilah HTS dan TTM.
Menginjak London, berkeliling London bersama seorang pria bernama Nathan yang pernah menjadi kekasihnya Ollie di masa lalu namun putus karena suatu hal yang tidak dijelaskan disini. Mereka pergi ke taman, kanal, restoran dan menghabiskan waktu dengan banyak berbincang. Sama seperti kebiasaannya saat travelling, Ollie juga mengunjungi toko-toko buku dan membeli beberapa buku dari kunjungannya.
Di Paris, penasaran dengan seromantis apa pria Paris maka Ollie mencoba makan malam double date dengan sepasang suami istri sahabatnya dan seorang lelaki bernama Yousef. Meskipun pertemuan itu tidak membawa Ollie pada perasaan yang tepat.
Di Turki dan Mesir, Ollie menimbang hubungannya dengan seorang pria yang menurut siapapun sempurna diatas kertas tapi baginya seperti ada sesuatu yang kurang: chemistry. Dan New York City menjadi penutup dari semua kisah perjalanan di buku ini, kota dimana untuk pertama kali dia menggerakkan kaki dan tangan untuk berdansa setelah sekian lama tidak bersahabat dengan tarian.
Semua tempat, ada 11 berikut dengan ceritanya yang saya khawatir jika menceritakannya dengan lengkap maka teman-teman akan kehilangan keseruan dalam membaca kisahnya.
Kata Ninda:
Buku ini sebenarnya dibanding buku traveling bagi saya lebih seperti buku yang sangat pribadi dan penuh catatan perasaan. Seperti mini biografi atau tulisan di blog yang ditulis dengan begitu personal oleh yang bersangkutan, tetapi dalam bentuk buku.
Dalam 'film' di kepala saya, saya membayangkan tiap potongan adegan yang diceritakan saat berada dinegara-negara subtropis adalah dengan wanita yang berjalan-jalan dengan memakai coat kece dari toko baju online wanita MatahariMall ini. Cute yet bold, lucu ya!
Pertama kali membaca buku Ollie adalah saat sekitar 7 tahun lalu, novel mengenai hubungan mertua-menantu dan Alpha Wife tentang seorang wanita sukses dengan suami yang penghasilannya jauh dibawah dia. Alpha Wife membuat saya menangis dan tertawa, it so touched dan menyentuh banyak lapisan masyarakat yang kondisinya mungkin seperti itu. Sejak itu saya menyukai tulisan Ollie, mbaknya juga produktif banget kalau nggak salah ingat dalam menulis, saat itu.
Dan dalam buku ini harus saya akui banyak catatan perjalanan yang informatif bagi saya seperti karakter asli penduduk sekitar, kebiasaan dan budaya yang diamati dan dituliskan di dalam buku.
Buku ini bagi saya terlalu pribadi, seperti buku diary yang terbuka karena disini penulis cukup jujur dengan perasaan yang berlalu-lalang dan pikiran yang hinggap di kepalanya. Saya masih penasaran mengenai penyebab perpisahannya dengan seorang lelaki bernama Nathan, bagi saya penyebabnya menggantung. Saya hanya bisa menebak-nebak, mungkinkah perselingkuhan atau apa? Tapi dari buku ini kita bisa tahu bahwa Ollie pernah dekat dengan lelaki-lelaki WNA meskipun hubungan mereka kemudian gagal.
Saya juga sering mencacat cerita perjalanan dalam ponsel, juga perasaan yang ada pada setiap kejadian yang saya temui. Tapi membaca buku ini saya menyadari bahwa catatan seperti itu bisa saya tuliskan setiap saat dalam midori travelers notebook yang saya punya, dalam bentuk yang lebih kaya tanpa khawatir berhenti menulis karena kehabisan batere.
Meskipun saya menikmati pengalaman yang diceritakan dalam buku ini, tapi ternyata saya nggak terlalu suka oleh banyak deskripsi yang menurut saya ehmm entahlah mayan sulit ternyata dijelaskan ya. Suka sih, tapi nggak segitu sukanya. Entah mungkin itu alasan saya memberikan bintang 2 sebagai penilaian saya di Goodreads.
Ngomong-ngomong setelah mencari gambar coat yang sesuai dengan bayangan cerita di buku ini kok saya jadi malah browsing model coat yang lain ya (?). Duh antara wanita, hobi belanja dan lapar matanya itu lho!
I love coat very much meskipun jarang dipakai kecuali saya beneran kedinginan atau malas pakai gamis berlengan panjang. Coat mocca aksen sekuin ini juga gemes banget ih. Teman-teman suka juga model coat ini? Ada lho di toko baju online wanita MatahariMall di kategori coat, cocok untuk bepergian ke tempat sejuk bikin hangat sekaligus stylish. E-commerce ini selalu banyak diskon dan free ongkir seluruh Indonesia, jadi kalau dapat email promoan mending langsung intip-intip dulu deh daripada nyesel kalau produk yang gemes-gemes di ambil orang.
No comments:
Post a Comment