Penerbit: Gramedia
Genre: Romance, Comedy
Sinopsis:
Apa sih yang diobrolkan para karyawan dalam grup obrolan mereka di aplikasi smartphone maupun saat makan siang tanpa bos-bos mereka? Ngobrolin kerjaan, hmm pasti dong tapi yang paling penting adalah bertukar gosip seputar perusahaan. Apalagi gosip-gosip tentang para atasan mereka. Sebagian besar obrolan mereka juga tentang stress akibat tuntutan kerja dan keinginan untuk resign.
Hayo, ada yang ngerasa related?
Bekerja di sebuah perusahaan konsultan dengan gaji besar, Alranita tetap saja ingin resign. Simplenya dia memerlukan bos baru. Sudah berulang kali dia mengerjakan project-project dengan tuntutan deadline singkat dan kesempurnaan sambil menangis tanpa sadar di depan layar komputer karena Tigran.
Tigran, bos berusia muda namun sangat kompeten dengan semua tanggung jawab pada klien dan kinerja teamnya. Alranita bekerja dalam team yang dipimpin langsung oleh Tigran sebagai analis, bersama dengan Karen dan Andre. Pada Andre, Tigran tampak lunak dan respect, mungkin karena selain faktor usia Andre juga adalah seniornya. Karen sering marah-marah dan tidak terima dengan semua tingkah laku dan omongan Tigran kepadanya, tetapi Alranita merasa semua itu tidak ada apa-apanya dibanding perlakuan Tigran yang berkali lipat menyebalkan padanya.
Sulitnya mengajukan cuti untuk rehat sejenak dari kesibukan kantor, Alranita merasa ini akan menjadi liburan terbaiknya. Tapi diluar dugaan dia malah bertemu dengan si bos di area hotel sedang bersama dengan kakak laki-lakinya. Dan entah bagaimana alih-alih berenang dan menikmati tour, dia justru terjebak menunggui tas dan pakaian Tigran saat si bos berenang.
Tigran juga marah-marah dan menyalahkan Alranita mengenai Sandra, seorang junior analyst yang fresh graduate dan baru saja bergabung dengan mereka karena Tigran merasa Alranita kurang membimbing dan mengarahkan Sandra sebagai senior. Tentu saja kekesalan Alranita semakin membuncah karena Tigran tidak tahu kenyataan di lapangan seperti apa yang sedang terjadi.
Sandra yang naksir Tigran dan memang sudah kenal sebelumnya karena kakak Sandra adalah sahabat Tigran, sering chat Tigran untuk bertanya dan konsultasi untuk menarik perhatiannya. Sementara semua project yang harus dia tangani seharusnya masih dibawah bimbingan senior, tapi Sandra dengan ngotot mengerjakannya sendirian dan menolak semua bantuan, merasa mampu. Meskipun pada akhirnya pekerjaan yang dia handle tidak sesuai dengan ekspektasi klien, berantakan dan pada akhirnya Alranita yang kelimpungan membenahi semuanya. Masih ditambah dengan teguran Tigran seolah dirinya tidak becus 'membimbing' Sandra.
Tidak betah dibawah pimpinan Tigran, kelompok gossip harian yang beranggotakan Andre, Karen, Alranita dan Carlo (yang dulunya pernah berada dibawah pimpinan Tigran namun mutasi ke team lain) menggelar taruhan untuk cepat-cepat resign dari kantor. Siapa yang paling cepat resign dialah yang menang, yang belakangan akan menjadi yang kalah dan harus mentraktir mereka semua ke resto mahal.
Apa susahnya cepat resign jika mereka sudah mengantongi CV yang bagus, ditambah pengalaman kerja di perusahaan konsultan yang terkemuka itu. Diluar dugaan, semua tidak semudah itu karena setiap kali mereka mendapat panggilan interview dan rangkaian tes kerja, seperti insting tajam seorang atasan sudah bawaan, entah bagaimana Tigran selalu 'menggagalkan' usaha mereka itu.
Berbulan-bulan belum ada yang berhasil resign sampai terbetik gosip baru di seantero kantor tentang seorang karyawan yang akan resign beberapa bulan lagi. Grup gosip ribut mempertanyakan siapa yang akan resign tapi tidak ada satupun diantara mereka yang mengaku.
Jadi, siapa yang ternyata akan resign duluan?
Kata Ninda:
Novel ini saya baca karena kayaknya pada rame aja yang ngomongin soal novel ini. Dan termasuk novel populer di gramedia online. Oh ya saya langganan Gramedia Online sejak beberapa bulan yang lalu dan lumayan sih mengurangi budget untuk beli buku banget hehe.
Karena isinya kayaknya ringan banget dan cuplikannya bikin saya keinget sama kehidupan saya waktu masih jadi karyawan, ya sudah saya putuskan deh buat baca bukunya.
Bener aja, mulai dari halaman awal dan quote-quote-nya aduh relate banget sama kehidupan saya sewaktu masih karyawan. Ketika teman-teman rekan kerja saya berawal dari ngomongin kerjaan, ngeluh dan ujung-ujungnya selalu ngomongin soal resign. Cari batu loncatan sana sini dengan tes kerja di perusahaan lain yang menurut mereka lebih menjanjikan kesejahteraan, beberapa akhirnya benar-benar resign dan meniti karir baru, beberapa yang lain resign duluan tapi setelah beberapa waktu entah dengan sebab apa kembali lagi ke kantor untuk bekerja sebagai karyawan. Mungkin jabatannya aja yang beda.
Makanya saya ngerasaya duh memories throwback banget dengan baca-baca gimana obrolan grup gosip di kantor, quote-quote tantang karyawan yang true story banget. Semuanya serasa familiar.
Sayangnya sepertinya saya terlalu ngarep karena dimanjakan sama halaman-halaman awal hehe, karena pada akhirnya serta pada intinya toh ini novel metropop juga yang ujung-ujungnya ngomongin percintaan. Dengan alur yang ketebak banget juga dari awal. Trust me, baca beberapa lembar bagian awal kamu pasti bisa menebak konflik inti apa yang sesungguhnya terjadi.
Ternyata, nggak beda dengan cerita-cerita FTV. Ehem disitu saya sedih banget.
Tapi mungkin memang khayalan perempuan suka dimanjakan dengan cerita-cerita seperti ini, untuk mengobati kegalauan akibat hubungan pertemanan, pekerjaan dan masalah jodoh atau rumah tangga. Buat ketawa-tiwi terhibur dalam alam yang dibangun novel ini.
Saya nggak bisa berekspektasi lebih, dalam hati padahal saya ngarep kalau novel ini setidaknya bakalan mirip dengan Gege Mencari Cinta-nya Aditya Mulya mungkin?
Novel ini ringan, banyak bagian yang lucu dan bikin ketawa, tapi mungkin bakalan lebih kerasa lucunya kalau kita sebagai pembaca memang pernah atau masih menjadi karyawan. Berasa banget bok! Sejenis ngebaca buku Anak Kos Dodol, kerasa banget lucunya karena kita pernah mengalami kehidupan yang mirip. Serunya, lucunya, keselnya, susahnya semuanya. Bakalan susah membayangkan emosi dari novel ini kalau kamu misalnya sudah terlahir kaya dan nggak perlu bekerja sebagai bawahan, tahu-tahu jadi bos aja.
Mungkin sebaliknya kamu justru jadi mencurigai bawahanmu ngegosipin kamu di grup chat, hehe :p
Tapi novel ini adalah bacaan yang menghibur dan enteng tanpa perlu mikir berat, enak banget dibaca pas santai atau hari libur. Kalau kamu suka cerita ala ala chick flick atau ftv, bakalan suka deh sama buku ini.
No comments:
Post a Comment